Ketua MPR RI Apresiasi Kepemimpinan Puan Maharani sebagai Presiden ASEAN Interparliamentary Assembly 2023

IMG 20230807 WA0023
120x600
a

JAKARTA (Otonominews.id) – Keberhasilan Ketua sebagai Presiden ASEAN Interparliamentary Assembly (AIPA) 2023 dalam menyelenggarakan Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta mendapat apresiasi dari Bambang Soesatyo mengapresiasi Indonesia.

AIPA dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri 9 Ketua Parlemen negara ASEAN selain Indonesia, perwakilan 17 negara observer dan tamu, serta perwakilan dari 9 organisasi internasional. Total peserta yang hadir mencapai 568 delegasi.

Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta merupakan salah satu puncak keketuaan DPR RI di AIPA, sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023. Dalam sidang AIPA kali ini, DPR RI sebagai tuan rumah mengusung tema Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN yang menunjukan komitmen parlemen ASEAN dalam ikut serta menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara.

“MPR RI senantiasa mendukung DPR RI menjadi lokomotif memajukan parlemen di kawasan ASEAN. Sebagai kawasan yang paling stabil di dunia, tanpa pernah ada intervensi militer maupun gonjang-ganjing lainnya yang mengganggu kondusifitas kawasan, masa depan ASEAN yang damai bukanlah semata terletak pada kekuatan ekonomi, sosial, budaya, maupun militernya. Melainkan juga terletak pada peran para anggota parlemennya,” ujar usai menghadiri pembukaan Sidang Umum AIPA ke-44, di Jakarta, Senin (7/8/23).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, diperlukan kesamaan visi antar parlemen ASEAN agar senantiasa bisa berkolaborasi untuk berkontribusi menjaga ASEAN yang damai, maju, modern, dan berdaya saing tinggi. Penguatan kerjasama parlemen juga menjadi modal utama bagi ASEAN agar bisa berperan aktif di kawasan Indo-Pasifik.

Lihat Juga :  Anggota DPR Ingatkan Kemenkes Lebih Serius Atasi Stunting dengan Fokus Penyembuhan

“Mengingat kondisi geo-politik global yang saat ini sedang tidak baik-baik saja. Antara lain akibat perang Rusia-Ukraina, ketegangan China-Taiwan, potensi konflik di semenanjung Korea, serta kehadiran militer China di kawasan Laut China Selatan yang dapat memantik ketegangan AS-China, serta beberapa negara di kawasan ASEAN,” jelas Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j