Sementara itu, Pranata Komputer Ahli Madya pada Dit. Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Menhariq Noor, mengingatkan, bangsa Indonesia menghadapi tantangan aktivitas negatif di ruang digital, seperti penyebaran hoaks, penyebaran konten pornografi, penipuan online, cyberbullying, radikalisme, dan konten terkait judi online.
“Tetap bersikap sopan dan santun dalam menggunakan media sosial. Hindari penyampaian ataupun kalimat yang kasar atau menyinggung siapapun agar supaya kita semua terhindar dari jerat UU No.19 Tahun 2016 jo UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” katanya mengingatkan.
Menurut Menhariq, Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3) menegaskan, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, membuat dapat diaksesnya informasi elektronik, dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, penghinaan, pencemaran nama baik, dapat dipidana paling lama empat tahun dan/atau denda paling banyak Rp750 juta.
Selain itu, katanya, terdapat Pasal 28 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu, kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA, dapat dipidana dengan penjara paling lama enam tahun atau denda Rp1 miliar.
“Jadi berhati-hatilah dalam membuat postingan di media sosial. Think before posting,” tegas Menhariq.
Dia membagikan enam cara bijak menggunakan media sosial, yakni jaga informasi yang bersifat privasi, jaga etika berkomunikasi, bijak memilih teman di media sosial, jangan asal posting, cari kebenaran informasi dan cantumkan sumber konten ketika akan membagikan sesuatu. “Terakhir adalah tetap waspada dan jangan mudah terpancing emosi,” pungkas Menhariq.
Tak lupa Ketua Umum Korpri Nasional Prof. Zudan Arif Fakrulloh juga mengajak para ASN agar hati-hati menggunakan media sosial serta menjaga netralitas anggota Korpri. Sebab, menjelang Pemilu 2024 biasanya banyak sahabat dan handai taulan yang memposting para capres pilihan atau caleg partai lengkap dengan nomor urut.
“Untuk menjaga agar ASN tetap netral, tolong jangan ikut like, comment atau share postingan seperti itu. Rekan Bawaslu mengingatkan itu tidak boleh meskipun sekarang belum pemilu,” jelasnya.