Karena itu, Habib Syakur meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir maupun menteri-menteri lain di kabinet Presiden Jokowi membangun kerjasama dengan Densus 88 untuk membersihkan instansi negara maupun perusahaan milik negara dari pengaruh ajaran radikalisme, intoleransi, dan ekstremiame beragama yang mengarah pada tindakan terorisme seperti ISIS.
“Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, saya minta agar lebih aware (peduli) lagi terhadap masalah radikalisme, intoleransi dan ekstremisme beragama yang mengarah pada terorisme. Pak Erick Thohir jangan lagi kecolongan, maka sekarang harus bekerjasama dengan Densus 88 untuk membersihkan seluruh perusahaan BUMN, jangan-jangan masih banyak yang seperti ini (pegawai BUMN terpapar terorisme, red),” jelas Habib Syakur.
Ulama asal Malang raya ini mengingatkan bahwa terorisme dan ekstremisme beragama adalah ancaman nyata bagi keutuhan bangsa Indonesia yang tak bisa dianggap sepele.
“Kita semua rakyat Indonesia harus berterimakasih kepada Densus 88. Presiden Jokowi juga harus beri penghargaan penuh pada Densus atas kinerjanya yang sangat luar biasa menangkap teroris sehingga Indoensia terhindar dari radikalisme, ekstremisme beragama yang berujung teror,” tandas Habib Syakur.