Ayah Guru, Ibu Penjual Jamu
Dalam orasi ilmiahnya di acara PKKMB Unsulbar 2023 di Kampus Unsulbar Majene, Prof Zudan menceritakan kisah suksesnya menyelesaikan pendidikan hingga S-3 dengan mendapatkan beasiswa.
” Saya dari keluarga sederhana, bapak saya guru SMP, ibu saya penjual jamu, anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Saya selesai S-1 dengan beasiswa, kemudian S-2 dibiayai yayasan Wijaya Kusuma. di S-3, saya dapat beasiswa dari World Bank, bahkan saya belum lulus S-3, saya bisa belikan rumah yang saya tempati di Bekasi,” kata Prof Zudan disambut riuh tepuk tangan para mahasiswa.
Prof Zudan merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara, lahir di Sleman pada tanggal 24 Agustus 1969.
Pendidikan S1 ditempuh pada tahun 1988–1992 dari Fakultas Hukum UNS, kemudian S2 Magister Hukum ditempuh tahun 1993–1995 dari Program Magister Hukum Undip dan Program Doktor Hukum juga ditempuh dari kampus yang sama pada tahun 1996–2001.
” Saya ingin memberi motivasi pada anda semua, bahwa diluar sana, peluang kita untuk maju terbuka luas, banyak peluang beasiswa. Maka selain bersyukur pada Allah SWT, berterimakasihlah pada orang tua kita,” tutur Prof Zudan.
Selain menjadi penjabat Gubernur Sulbar, Prof Zudan yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Hukum, saat ini adalah Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
Disamping banyak menceritakan kisah perjuangannya menyelesaikan jenjang pendidikan, Prof Zudan juga menyampaikan tentang pentingnya pendidikan untuk kemajuan keluarga, kemajuan bangsa dan negara.
Ia menyebut kemajuan negara Jepang, Singapura serta sejumlah negara lainnya karena ditopang kualitas pendidikan masyarakat. (*)