Jakarta, otonominews.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) hadir dan memiliki perhatikan yang besar kepada para korban terorisme (penyintas).
BNPT RI terus mengambil langkah serius, terpadu dan berkelanjutan dalam penanganan para penyintas. Sejumlah program yang melibatkan penyintas telah dilakukan diantaranya program Forum Silaturahmi Penyintas (Forsitas) dan Silahturahmi Kebangsaan.
“BNPT telah melaksanakan Forsitas yang merupakan kegiatan silaturahmi dan solidaritas penyintas terorisme serta menjadi wadah diskusi terkait program pemulihan yang dapat diakses para penyintas. Kemudian program Silahturahmi Kebangsaan yang mempertemukan mantan narapidana terorisme dengan penyintas bertujuan untuk membangun budaya memaafkan dan rekonsiliatif,” ungkap Sekretaris Utama BNPT RI Bangbang Surono, A.k., M.M., CA., pada Hari Internasional Untuk Peringatan dan Penghormatan Bagi Korban Terorisme Tahun 2023 di Jakarta pada Senin (21/8).
Sekretaris Utama BNPT RI juga mengajak kepada segenap pemangku kepentingan untuk terus mendapingi penyintas agar mereka dapat menjadi mercusuar harapan dan perdamaian.
“Kepada rekan – rekan pemangku kepentingan, saya juga mendorong kita semua untuk terus menjadi pendamping yang membangun bagi para korban dan penyintas dari aksi – aksi terorisme, supaya mereka dapat terus menjadi mercusuar harapan untuk hidup yang lebih baik bagi sesamanya dan bagi perdamaian di Indonesia maupun di seluruh dunia,” ungkapnya.