“Dengan demikian sangat penting untuk mengetahui deepfake. Ini langkah pertama untuk mendeteksi dan konten palsu ini. Ini penting untuk mengatasi dampak negatifnya,” jelas Pof. Gumilar seraya menekankan bahwa semakin banyak deepfake yang menyebar, semakin sulit bagi masyarakat umum untuk membedakan antara konten asli dan palsu.
Sementara itu Prof. Dr. Teddy Mantoro menyampaikan pemaparannya demikian detail dan rinci. Dijelaskan olehnya bahwa teknologi deepfake dapat digunakan untuk membuat gambar atau video palsu dari seseorang dan menggambarkannya dalam situasi atau tindakan yang sebenarnya tidak mereka lakukan.
“Jelaslah ini mengancam privasi individu. Juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan penipuan,” jelas Prof. Dr. Teddy Mantoro seraya mengatakan bahwa hal ini dapat mempengaruhi opini publik. “Bisa merusak reputasi individu, atau bahkan memicu konflik jika informasi palsu tersebar luas,” tandasnya.
Oleh karena itu, tambah Prof. Dr. Teddy, penting bagi individu, lembaga, dan masyarakat umum untuk mendidik diri mereka sendiri tentang deepfake. “Dengan demikian bisa memahami cara mendeteksinya, dan berkontribusi pada upaya pencegahan penyebaran konten palsu yang merugikan,” pungkas Prof. Dr. Teddy.