“Dengan adanya koalisi NasDem, PKB, dan PKS mendukung Anies Baswedan-Cak Imin, maka kelompok ekstremisme beragama dan khilafah semakin punya bendera.
Lantas, apakah Cak Imin bisa menetralisir itu mengingat dia adalah NU? Habib Syakur menilai Cak Imin bahkan PKB bukan mewakili NU.
“Saya berpendapat Cak Imin dan PKB tidak mewakili NU, justru sebaliknya PKB dan NasDem secara tak sadar menjadi mesin politiknya PKS. Mereka terserat ke dalam pusaran politisasi identitas,” tegas Habib Syakur.
“Koalisi ini lebih kuat, karena mesin partainya PKS berjalan. Hal ini akan menjadi tambahan roda jalannya makin bertambah dengan NasDem dan PKB.
PKB hanya ambisi saja ingin jadi wapres,” tukas Habib Syakur.
Lebih jauh Habib Syakur menilai Ketua Umum NasDem Surya Paloh menganggap Cak Imin mewakili NU, padahal anggapan itu tidak jelas.
“Kalau dia (Cak Imin, red) orang NU maka enggak ke sana ke mari cari dukungan jadi Cawapres. Kalau orang NU diam aja sudah kuat. Tak harus berpindah koalisi. Justru karena Cak Imin gak jelas maka dia takbisa dikatakan mewakili NU,” tuntas Habib Syakur.