Namun dari tiga calon yang ada, Habib Syakur menilai sosok Ganjar Pranowo yang paling potensial, karena tidak terbebani dengan persoalan masa lalu ataupun rekam jejak yang tidak baik.
“Oke semua punya masa lalu, baik Anies Baswedan, Prabowo, atau Ganjar. Tapi yang masih ringan bebannya itu Ganjar Pranowo dan dia sosok yang mau mendengar, dia mau melihat dan berbuat berbasis pada keluh kesah rakyat,” ucap Habib Syakur.
Namun persoalannya, Habib Syakur menyebut Ganjar Pranowo hingga saat ini belum punya relawan yang benar-benar bisa merepresentasikan suara akar rumput. Relawan yang ada sekarang masih cenderung menunggu instruksi, bukan yang dengan suka rela langsung bekerja ke bawah.
“Makanya perlu dibentuk relawan yang khusus dan punya pengaruh massa dan bisa meyakinkan rakyat. Yang bekerja dari hari ke hari, dari pintu ke pintu bahwa capres yang diusungnya itu layak,” katanya.
“Relawan tentunya harus bisa menyampaikan ke rakyat di bawah, bahwa Ganjar bisa membuat Indonesia tidak gaduh, Indoensia yang rukun, teduh, dan guyub,” jelas Habib Syakur.
Lebih dari itu, Habib Syakur menyarankan kepada PDI Perjuangan yang menjadi partai pengusung agar lebih percayakan pada relawan untuk terjun ke masyakat secara door to door.
“Di sini bukan lagi perang melawan radikalisme, intoleran. Tapi seberapa jauh kemampuan mewujudkan Indonesia damai, teduh, guyub, untuk menguatkan perekonomian Indonesia yang menyeluruh. Karena masih banyak daerah terpencil yang belum merdeka karena pembangunan belum menyeluruh,” tegas Habib Syakur.