Jasa ekspedisi juga dituntut bertanggungjawab menjamin kemungkinan terburuk yang terjadi selama proses pengiriman.
“Kita tidak pernah menginginkan terjadi hal-hal yang buruk, misalnya kecelakaan atau keterlambatan karena ada hambatan di jalan, namun kemungkinan itu semua tetap harus diperhitungkan, dan perusahaan jasa ekspedisi harus memberikan jaminan akan bertanggungjawab,” katanya.
Ia pun membeberkan, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, maka perusahaan jasa ekspedisi punya kiat-kiat, misalnya memakai pengemudi atau sopir yang handal dan bisa dipercaya.
Tak hanya itu, ekspedisi yang diminati konsumen adalah yang mampu memberikan jaminan barang sampai dengan cepat dan aman.
Ditanya soal ketertarikan terhadap bisnis jasa ekspesdisi ini, Dali menyebutkan, awalnya hanya berniat untuk membuka lapangan kerja yang bisa memberikan peluang kerja untuk orang-orang disekitarnya.
“Saat itu saya merasa prihatin melihat orang di sekitar saya nganggur, tidak ada kerjaan. Saya pun berpikir untuk membuka usaha yang gampang, pasarnya jelas dan yang penting bisa memberikan pekerjaan kepada pengangguran,” paparnya.
Dali mengaku dirinya melihat perkembangan dunia jasa pengiriman yang prospeknya bagus. Karena menurut dia, banyak orang yang membutuhkan jasa pengiriman.
Hal tersebut bisa ia buktikan. Saat ini, khususnya untuk pengiriman unit kendaraan PT RJG dalam sebulan bisa mengirimkan lebih dari 500 unit kendaraan dari pabrik menuju ke konsumen.
“Alhamdulillan, dibantu keluarga, ayah dan adik-adik, perusahaan jasa ekspedisi ini berkembang dan mendapat kepercayaan dari masyarakat konsumen,” tutupnya.***