Hasto mencontohkan pada Pemilu 2014 dan 2019, ada dua paslon sehingga bisa satu putaran.
Kemudian pada Pilpres 2009, ada tiga paslon itu bisa satu putaran.
Lalu, 2004, terdapat lima paslon yang berlangsung dua putaran.
“Sehingga dalam desain pemenangan tentu saja kami menyiapkan suatu strategi yang terbaik yang intinya menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi mau satu putaran atau dua putaran,” kata Hasto.
Meski demikian, lanjut Hasto, yang terpenting dalam kontestasi politik ialah menjaga dinamika dengan berkebudayaan, bermartabat, dan kerendahan hati.
“Juga menampilkan gagasan yang terbaik untuk bangsa dan negara dan tentu saja memohon ridho dari Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Hasto.