SERANG (otonominews.id) – Kemendagri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah terus memperkuat Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (KMSB) dalam rangka merespon kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana alam, terutama banjir dan longsor. Tujuan utama dari kesiapsiagaan yaitu untuk mengantisipasi kerugian materiil maupun non materiil.
Gunawan Eko Movianto, Plh. Direktur SUPD I, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri, mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan kegiatan yang mendukung hal tersebut melalui Program Flood Management in Selected River Basins (FMSRB).
FMSRB adalah sebuah program yang dilakukan dalam rangka mengelola risiko banjir di beberapa daerah yang dianggap rentan dan butuh intervensi pengelolaan secara terpadu, diantaranya yaitu; Provinsi Maluku, Kota Ambon, Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang di Banten.
Penanganan pengelolaan risiko banjir melalui Program FMSRB telah dilaksanakan selama 5 tahun dan saat ini memasuki tahap akhir, dan diharapkan dapat memberikan pembelajaran positif bagi kesiapsiagaan Daerah terhadap bencana.
“Meskipun proyek FMSRB mendekati akhir, kami berharap ada langkah-langkah yang akan diambil oleh pemda maupun masyarakat untuk memastikan kelangsungan dan pemeliharaan proyek yang sudah dilaksanakan bersama-sama,” kata Gunawan Eko Movianto saat memberikan sambutan pada workshop peningkatan kapasitas Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (Jambore KMSB) di Serang, pada Selasa, (12/09/2023).