“Keberadaan masyarakat adat Rempang adalah entitas budaya yang tidak mungkin bisa disingkirkan begitu saja demi ambisi investasi. Jadikan kawasan pemukiman mereka sebagai zona festival budaya Melayu bagi para turis mancanegara”, tegasnya.
Lebih lanjut, mantan aktivis KNPI itu meminta agar proyek strategis nasional di manapun harus menghormati dan mengakui keberadaan masyarakat yang mendiami suatu kawasan. Jangan sampai peristiwa Rempang kembali terjadi di kawasan projek Nasional lainnya.
“Yang pada akhirnya justru akan menyebabkan kehadiran Proyek strategis nasional menjadi tidak ramah terhadap masyarakat dan lingkungan. Tentunya hal ini akan berdampak pada prinsip efisiensi pembangunan”, sambungnya.
Diketahui, Salah satu tujuan utama proyek Rempang Eco-City adalah menarik wisatawan dari Singapura. Pasalnya, letaknya yang strategis di Batam. Proyek ini juga akan menghadirkan berbagai acara budaya dan seni untuk memperkaya pengalaman wisatawan. Ini akan mencakup pertunjukan musik, festival seni, dan pameran budaya yang akan memamerkan kekayaan budaya Indonesia.