Termasuk, jelas Habib Syakur, inisiasinya menggandeng perusahaan dari China membangun pabrik kaca dan solar panel dalam memanfaatkan sumber daya alam di Rempang itu harus dihargai.
“Pemerintah sudah pasti memproteksi rakyat, khususnya warga Rempang yang wilayahnya dijadikan tempat pembangunan pabrik solar panel. Insyaallah pemerintah tak akan membuat rakyat sengsara,” ungkapnya.
Habib Syakur mengimbau seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Rempang, yakin Allah maha adil bijaksa. Jika pemerintah berbuat salah pada warga Rempang, maka Allah pasti akan menghukumnya.
Kepada pemerintah, Habib Syakur mengimbau harus menyentuh masyarakat yang lahannya akan menjadi tempat pabrik. Pemerintah harus menyentuh langsung masyarakat dan tidak menyakiti warga Rempang. Karena selama ini pemerintah selalu memakai jasa orang ketiga.
“Saya secara pribadi bangga dengan jiwa sosial Tomy Winata. Saya yakin TW pengusaha yang rendah hati dan rasa sosialnya tinggi, serta nasionalisme untuk Indoensia sangat kuat. Memperhatikan Masyarakat banyak diatas kepentingan pribadi,” tandas Habib Syakur.
“Saya harap masyarakat khususnya warga Rempang berprasangka baiklah kepada pemerintah, karena pasti memikirkan kesejahteraan rakyat. Mari kita memahami semua dengan prasangka baik. Allah SWT pasti menurunkan hal terbaik untuk kita. Tapi kalau pemerintah curang pasti Allah akan membalas. Kalau pemerintah serius dan ini jadi kebaikan, maka akan jadi kebaikan. Mari kita pahami secara positif,” tuntas Habib Syakur.