Mendagri Tegaskan Perlunya Memperkuat Desa Cegah Urbanisasi

Mendagri Tito Seminar Jepang Indonesia
Mendagri Tito Karnavian membuka Japan-Indonesian Local Administration 2023 di Mandarin Oriental Jakarta. Rabu 20 September 2023.
120x600
a

JAKARTA (Otonominews.id) – Tingkat urbanisasi yang tinggi di Jepang menjadi pembelajaran yang berharga bagi pemerintah Indonesia untuk memperkuat . Upaya ini sebagai langkah untuk memperkuat desa, sehingga menghindari terjadinya urbanisasi.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Dalam Negeri () Muhammad saat membuka acara Japan-Indonesia Local Administration Seminar 2023 dengan Tema “Regional Revitalization And Rural Development: Framework To Achieve On Equitable Development” Di Mandarin Oriental Jakarta, Rabu (20/9/2023).

“Menjadi pembelajaran bagi kami, Indonesia, bagaimana untuk memperkuat desa agar kita bisa menghindari terjadinya urbanisasi,” ungkap Mendagri, dikutup dari laman resmi , Senin 25 September 2023.

Mendagri menyampaikan, sekarang kalau di Jepang mungkin 91 persen penduduk sudah di kota, di desa lebih kurang 9 persen. Sedangkan di Indonesia, lebih kurang 51 persen sampai 52 persen ada di kota dan di desa lebih kurang 48 sampai 49 persen.

Acara Japan-Indonesia Local Administration Seminar 2023 tersebut, menuut Mendagri, merupakan tindak lanjut dari pertemuannya dengan pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jepang, ketika dirinya berkunjung pada bulan September 2022 lalu.

Mendagri Jepang, kata Tito, mendapat tugas yang sama seperti di Indonesia untuk mengawasi, membangkitkan, dan merawat pemerintah daerah.

Mendagri menjelaskan, pemerintah Indonesia tengah melakukan upaya penguatan terhadap 75.265 desa yang ada. Selain mencegah terjadinya urbanisasi, yang tak kalah penting upaya penguatan itu adalah untuk membuat desa menjadi pusat ekonomi. Pemerintah berusaha menjadikan desa terus bertumbuh sehingga memberikan kontribusi yang positif pada pembangunan nasional.

Indonesia, kata Mendagri, bisa berkaca dan belajar dari studi kasus yang terjadi di Jepang. Tingginya urbanisasi di Jepang membuat kota menjadi kompetitif, dan biaya hidup bertambah tinggi. Selain itu, generasi muda di sana memilih untuk fokus pada pendidikan dan karier. Hal ini membuat angka pernikahan di jepang dipenuhi oleh usia yang tergolong senior dan angka kelahiran menjadi turun.

r
Lihat Juga :  Silaturahmi ke Ponpes Sindanglaya, Santriwati Histeris saat Siti Atikoh Sebut Alam Ganjar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *