Aiko Chan mengatakan, “Saya sangat prihatin dengan beberapa unggahan video yang tersebar di media sosial, korban perundungan mengalami kekerasan verbal dan fisik hingga beberapa di antaranya harus mendapatkan penanganan medis yang cukup serius.”
Ditambahkan dia lagi, “Saya juga seorang ibu, tentunya tak terima dengan perlakuan para pelaku perundungan yang mengakibatkan luka berat bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Betapa terpukulnya hati seorang ibu dari korban bullying melihat kondisi anaknya jadi korban perundungan di lingkungan sekolah.”
“Kita tidak bisa anggap remeh dengan dampak dari pelaku dan korban perundungan ini, karena menyangkut masa depan anak-anak,” ujarnya.
Dia berharap Pemerintah harus serius menyikapi maraknya kejadian perundungan atau bullying di lingkungan sekolah, harus ditingkatkan upaya pencegahan agar tidak terulang kembali.
Tentunya, mencegah dan menghentikan aksi perundungan di lingkungan sekolah tidak bisa dilakukan sepihak, melainkan perlu kerja sama antar berbagai pihak.
“Hal tersebut akan berhasil apabila pemerintah, seluruh ekosistem sekolah, hingga masyarakat berperan aktif dalam upaya pencegahan perundungan,’ ungkapnya.