Di BRIN sendiri, ada kebih dari 10 ribu periset yang bisa bekerja untuk mencari cara terbaik mencapai ketahanan pangan. Diharap bisa berkolaborasi dengan periset dari negara Asean.
“Sehingga kalau ini pun segera dilakukan sebuah pertemuan yang berkala dan terus diimplementasikan dengan hal-hal yang telah didiskusikan itu. Karena bagi kami, seperti pengadaan beras, bukan hanya masalah tanah saja, tapi juga benih. Mesti diperhitungkan,” katanya.
Ada berbagai hal lain yang harus disiapkan terkait isu ketahanan pangan. Misalnya, kata Megawati, soal jumlah produksi beras yang cukup bagi sebuah negara untuk konsumsi dalam negeri, hingga soal lahan yang harus disiapkan.
“Saya sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN mengkhawatirkan, karena dilakukan pengalihan tanah subur. Ketika kemarin memberikan pidato pembukaan rakernas partai, saya juga mengatakan untuk berhenti melakukan pengalihan tanah subur di Indonesia,” pungkasnya.