Jakarta, otonominews.id – DPP PDI Perjuangan (PDIP) meluncurkan Megawati Fellowship Program di Kantor DPP PDIP, Selasa (3/10/2023).
Sejumlah syarat dan ketentuan berlaku bagi masyarakat yang ingin mengikuti program tersebut.
Wakil Ketua Balitpus PDIP Alexander Sonny Keraf mengatakan dirinya mendapat arahan dari Sekjen Hasto Kristiyanto dan DPP untuk merancang Megawati Fellowship Program ini.
“Dengan latar belakang sebagaimana disampaikan Pak Sekjen, jadi tentu kami akan serius mendorong pengetahuan dan teknologi, riset dan inovasi, yang karena itu berusaha mengembangkan program-program yang berkaitan dengan itu. Dan untuk pertama, kami akan mulai dengan Megawati Fellowship Program,” kata Sonny dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP.
Selain Megawati Fellowship Program ini, lanjut Sonny, Partai juga memiliki program PDIP Sekolahship. Program itu sama halnya untuk meningkatkan pendidikan anak muda Indonesia.
Jadi, beberapa calon-calon S2 dan S3 akan dipersiapkan dan PDIP melakukan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. “Itu juga menjadi salah satu program unggulan terutama dalam visi-misi Pak Ganjar Pranowo ke depan,” jelas dia.
Kembali pada Megawati Fellowship Program ini, lanjut Sonny, program tersebut lebih pada pengkajian pemikiran-pemikiran Bung Karno dan relevansinya dengan konteks hari ini, yang tetap dihayati oleh Megawati Soekarnoputri sebagai anak ideologis dan biologis Bung Karno maupun juga oleh PDIP sebagai Partai pelopor Soekarnois.
“Pada masa sebelumnya, cukup lama ada upaya sistematis menghapus atau menenggelamkan pemikiran yang dangat produktif dari Bung Karno dan terjadilah apa yang kita kenal dengan de-Soekarnoisasi. PDIP kemudian melalui Kongres Ketiga pasa 2010 sudah menetapkan bahwa ideologi PDI Perjuangan adalah Pancasila yang dipidatokan oleh Bung Karno,” kata Sonny.
Ada tiga tema besar yang dibuka oleh panitia agar mahasiswa yang sedang mengambil program S2 dan S3 ini agar bisa mengikuti program ini.
Tema pertama, berkaitan dengan pemikiran-pemikiran Bung Karno dan itu sangat luas. Baik menyangkut ideologi, Pancasila, mengenai marhaenisme, mengenai keadilan sosial, mengenai demokrasi, bahkan demokrasi yang dicanangkan dan diimpikan oleh Bung Karno adalah demokrasi yang kemudian pada level filsuf-filsuf tertentu misalnya.
“Bagaimana penghargaan terkait hak asasi manusia, nasionalisme, sosio-demokrasi oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa. Dab banyak sekali tema yabg sangat kaya, cita-cita menuju negara hukum itu sendiri, bentuk negara kesatuan Republik indonesia, menjadi satu objek kajian yang menarik,” kata Sonny.