Ragam  

Kebijakan Aneh-Aneh Jelang Pemilu dan Suksesi

IMG 20231005 222931
120x600
a

Oleh: Djohermansyah Djohan (Guru Besar IPDN, Dirjen Otda Kemendagri 2010-2014, pendiri i-Otda)

JAKARTA (otonominews.id) -Pemilu wahana suksesi pemimpin secara damai yang diselenggarakan oleh lembaga independen secara jujur dan adil.

Masalah muncul bila lembaga penyelenggara pemilu itu dikooptasi oleh penguasa dengan segenap antek-anteknya, sehingga mereka berpihak pada kepentingan rezim, tak lagi setia pada netralitas dan pemilu yang berintegritas.

Masalah bertambah menjadi kalau pemegang kuasa “bermain api”dengan menggunakan lembaga-lembaga negara sebagai alat politiknya. DPR didikte. Lembaga peradilan dikontrol. Lembaga telik sandi dipakai untuk bantu-bantu operasi pemenangan.

Terkait soal pembuatan kebijakan publik, jelang pemilu digelar dan jelang habisnya masa jabatan, tampak kasat mata “bersuluh matahari bergelanggang mata orang banyak”, lahirnya kebijakan aneh-aneh yang sarat dengan kepentingan politik raih suara (pragmatis) di dukung mayoritas wakil rakyat.

Apa tanda-tandanya? Pertama, kebijakan dibuat tanpa partisipasi publik secara bermakna (meaningful participation).

r
Lihat Juga :  EOONLINE Menjaring Talenta-talenta Grup Band Pelajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j