“Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada tahun 2020 saja, DKI Jakarta memiliki 5.159 usaha penyedia makanan dan minuman berskala menengah dan besar. Terbanyak diantara provinsi lainnya di Indonesia. Disusul Jawa Barat dengan jumlah penyedia makanan dan minuman mencapai 1.414 usaha, Jawa Timur 821 usaha, Banten 539 usaha, serta Riau 475 usaha,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menuturkan, jumlah usaha penyedia makanan dan minuman di Indonesia berjumlah sekitar 11.223 usaha. Terdiri dari 8.042 restoran/rumah makan, 269 usaha katering, dan 2.912 usaha penyedia makan minum lainnya. Sebanyak 53,85 persen usaha penyedia makanan dan minum berada di mal, 11,76 persen usaha penyedia makanan dan minuman berada di kawasan industri, 8,11 persen di pusat kuliner dan 22,75 persen berada di lokasi lainnya.
“Kehadiran Scha Brasserie sebagai first croffle with filling in Indonesia, kian menyemarakan bisnis kuliner yang telah ada. Menyajikan croffle dengan banyak varian rasa, dari mulai vanilla, chocolate, cinnamon, cookies & cream, strawberry, smoked beef & cheese, tomato & cheese. Dilengkapi dengan Scha Brewery, minuman ala SCHA, yang terbagi menjadi coffee and non coffee,” pungkas Bamsoet. (*)