“Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital, mengisi ruang-ruang digital untuk memperkuat literasi keagamaan yang moderat berdasarkan prinsip Islam rahmatan lil alamin (Islam rahmat bagi alam semesta),” katanya.
Selain itu, Bupati mengatakan, santri harus jadi pejuang ilmu pengetahuan yang tidak kenal lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka. Dalam tradisi Islam lanjutnya, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan yang menjadikan santri sebagai teladan dalam menjalani jihad ini.
Selain itu, Bupati Safaruddin mengatakan, saat ini penyalahgunaan narkoba telah menyasar generasi muda terlebih di era digital, semua informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat.
“Saya mendorong para santri agar lebih cerdas dalam mengambil keputusan dalam bertindak dan diharapkan peran serta orang tua, guru, dan masyarakat dalam mewaspadai penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya. (Delfitra)