Sebelumnya, pada 2021 jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Garut yaitu 112 jiwa, sedangkan pada 2022 menurun menjadi 59 jiwa. Pada 2021 kasus kematian ibu di Kabupaten Garut mengalami kenaikan yang drastis karena adanya Pandemi Covid-19.
“Informasi terakhir yang kami dapat dari Kabupaten Garut, Dokumen PPT Kespro yang dibuat telah terintegrasi dengan RKPD 2023 dengan memasukkan indikator-indikator sesuai Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021 yang mendukung penurunan AKI,” ungkap Zanariah.
Kepala BAPPEDA Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi mengungkapkan bahwa sasaran evaluasi dan bimbingannya itu adalah tim teknis daerah pada Pemerintah Kabupaten Garut. Tim Teknis daerah dimaksud adalah tim teknis PPT Kespro Kabupaten Garut.
Didit menjelaskan, evaluasi meliputi aspek perencanaan dan penganggaran yang terkait dengan upaya peningkatan kesehatan reproduksi, dengan tujuan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Garut. Target yang diharapkan adalah AKI di bawah angka 59, yang merupakan data AKI pada 2022.
Ia berharap Program PPT Kespro dapat memperbaiki kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan pemerintah, serta menyusun kebijakan publik, perencanaan, dan penganggaran yang tepat untuk kesehatan reproduksi.
“Itu harus diwujudkan melalui dorongan kebijakan publik yang tepat, perencanaan yang tepat, penganggaran yang tepat untuk kesehatan reproduksi,” terangnya.
Pada akhir sambutan, Zanariah berharap perlunya persiapan untuk segera melaksanakan scale-up model perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi ini kepada pemerintah daerah lain di Indonesia. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan scale-up yaitu perlu memetakan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.