Dari sisi kesejahteraan masyarakat, Aan mengatakan, ia ingin mengembangkan para pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan.
Untuk diketahui, Rosihan Anwar dulu adalah anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Golkar dapil Bekasi Timur. Aan pun menceritakan, saat ia menjadi legislator DPRD Kota Bekasi, beberapa hal yang sudah ia perjuangkan untuk dunia pendidikan di wilayah dapilnya saat itu.
Buah perjuangannya untuk masyarakat Bekasi Timur, dikatakannya, antara lain adalah SMP Negeri 18, kemudian juga SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 6 di Wismajaya. Namun diakuinya ia tidak berjuang sediri, tapi bersama anggota DPRD lainnya dari dapil yang sama.
Beralihnya kendaraan atau partai politik menuju DPRD, dari Golkar ke PAN, pria 61 tahun yang terlihat matang dalam berpolitik ini mengaku, PAN atau Partai Amanat Rakyat menghargainya, meskipun ia pendatang. Hal ini ditunjukkan dengan kepesertaan H Aan di pencalegan, ia diberi nomor urut 2.
“Dari pemberian nomor urut 2 saja, saya memandang bahwa PAN menghargai saya,” ucapnya.
Selan itu, A Aan juga menilai, masuknya ia ke partai yang saat ini dipimpin Zulkifli Hasan tersebut, tidak meminta mahar apapun untuk pencalegan dirinya.
Alasan lainnya, A Aan menambahkan, dirinya menilai PAN ini bukanlah partai yang agamis, seperti yang dikenal orang selama ini, meskipun pendirinya adalah kalangan Muhamadiyah.
“Tapi PAN ini termasuk partai nasional, sesuai dengan namanya Partai Amanat Nasional. Hal ini ditunjukkan dengan banyak kader PAN yang nonmuslim,” pungkasnya.