Dengan demikian, lanjut Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDIP ini, tanpa harus diberhentikan secara resmi, sebenarnya rakyat sudah menganggap Gibran keluar dari PDI Perjuangan.
“Karena Mas Gibran telah mengambil keputusan keluar dari garis politik partai yang resmi,” kata Basarah.
Garis politik partai PDIP dalam pencapresan, lanjut Basarah, adalah mengusung dan mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Seharusnya, ia menegaskan, seluruh kader partai mematuhi mengikuti dan mendukung keputusan resmi PDI Perjuangan itu.
“Maka ketika Mas Gibran mengambil pilihan lain yaitu mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden, bertentangan dengan garis keputusan politik partai,” kata
Basarah menambahkan, dirinya mengingatkan seorang kader bila beritikad baik, semestinya mengundurkan diri secara resmi saat sudah tak lagi tegak lurus terhadap garis politik PDIP.
“Ketika secara resmi mengambil keputusan yang berbeda dari garis politik resmi partai, maka kita lihat bagaimana etika politik Mas Gibran untuk menunjukkan iktikad baiknya,” pungkasnya.***