Namun, untuk mengoptimalkan potensi kemaritiman Jawa Barat, beberapa kendala perlu diatasi. “Salah satu kendala yang dihadapi adalah sebagian besar nelayan masih menggunakan kapal kecil, sehingga sulit bersaing dengan kapal besar asing. Konsep penggunaan mother vessel yang dapat memungkinkan kapal kecil untuk bongkar muat di tengah laut dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi,” jelas Capt. Hakeng.
Selain itu, diingatkan Capt. Hakeng, akses permodalan yang lemah juga menjadi kendala bagi nelayan dalam berinvestasi dalam teknologi penangkapan ikan yang lebih baik. Peningkatan akses ke kredit perikanan perlu ditingkatkan.
Dibeberkan Capt. Hakeng pula adalah terkait masalah lain termasuk kerusakan lingkungan di wilayah pesisir akibat polusi dari industri, rumah tangga, dan pertanian. Pengembangan program pelestarian lingkungan seperti penanaman mangrove dan perawatan sungai dan laut sangat penting.
Dalam rangka mengoptimalkan potensi kemaritiman Jawa Barat, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam program ekonomi maritim harus menjadi fokus. Ini mencakup modernisasi armada penangkapan ikan, dukungan finansial kepada nelayan, perlindungan lingkungan, peningkatan konektivitas infrastruktur, serta investasi dalam cold storage dan SPBN untuk mendukung para nelayan dan produsen makanan laut.
“Potensi kemaritiman Jawa Barat adalah aset berharga yang harus dikelola dengan baik untuk mendukung visi pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045,” tutup Capt. Hakeng.