“Kita ketuk pintu hatinya dulu, mari sama-sama kita mengabdi. Lalu saya terapkan agar guru-guru atau para pengajar ini senang saya kasih kesempatan untuk pindah sesuai kampung halamannya,” katanya.
“Contoh ia orang Selayo tapi mengajar di Aia Dingin, kan biaya transportasi dan lainnya jadi besar belum lagi akses, dan kendala lainnya. Nah dengan ini minimal ia senang bisa mengajar di kampung (nagari) nya,” ungkap Epyardi.
Hal lain yang terus ia lakukan adalah dengan memberikan permintaan para guru-guru dan pengajar saat ia berkunjung di Nagari.
Setiap kunjungan tersebut, Epyardi selalu membukan dialog dengan masyarakat. Dalam momen tersebut selain warga yang banyak pemintaan adalah di sektor pendidikan terutama para guru.
“Hampir setiap saya kunjungan ke nagari selalu ada guru-guru yang meminta banyak hal. Mulai dari bangun mushala, WC, ruang belajar dan lainnya. Dan ini selalu saya utamakan, sesuai dengan anggaran yang saya anut yakni anggaran berbasis kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Hal lain yang dilakukan oleh Epyardi adalah menerapkan sekolah lima hari. Hal ini bertujuan agar murid bisa belajar maksimal dan mempunyai waktu dua hari untuk waktu bersama keluarga.
“Baik itu ia bisa lebih dekat dengan keluarga dan juga kalau ada usaha keluarga anaknya bisa bantu orang tua. Dan satu hal lagi muatan lokal juga kita terapkan. Selain itu kurikulum merdeka belajar dari Kemendikbud saat ini sangat bagus bagi anak-anak di Indonesia karena mengedepankan karakter anak,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Epyardi, semua yang ia terapkan tersebut bisa berjalan dengan cara kolaborasi atau bersama-sama dengan seluruh perangkat di Pemerintah Kabupaten Solok. Karena itu ia membentuk tim yang bernama Solok Super Team (SST).
“Jadi karena kami bekerja harus bersama-sama dan saya meyakini supermen itu tidak ada yang ada hanyalah super tim. Maka diawal saya menjabat saya membentuk Solok Super Team (SST) dan kekompakan di Pemkab Solok,” katanya.
“Alhamdulilah saat ini mulai banyak capaian yang kami terima mulai dari stunting, pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik dan penghargaan lainnya,” kata mantan kapten kapal itu.
Sebagai informasi, sebelumnya, Pemkab Solok telah berhasil menurunkan angka stunting di bidang kesehatan, kenaikan angka pertumbuhan ekonomi, dan pelayanan publik. Ini juga merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. [Ridwan].