Menteri Fávaro menyambut baik tawaran tersebut dan menambahkan bahwa Brasil merupakan penghasil etanol dari tebu selama 20 tahun terakhir.
Berbicara mengenai dampak El Niño terhadap ketahanan pangan, Menko Airlangga juga menyampaikan beberapa strategi ketahanan pangan, seperti pengembangan food estate di beberapa lokasi di Indonesia.
“Saat ini Indonesia tengah membangun food estates baru di beberapa lokasi di Indonesia. Kami mengundang Brasil untuk berinvestasi pada pengembangan food estates komoditas tebu dan jagung,” tutur Menko Airlangga.
Kebutuhan jagung untuk bahan pakan ternak di Indonesia masih tinggi sehingga Brasil berpotensi untuk menjadi pemasok jagung di Indonesia. Sebagai salah satu produsen jagung
dunia, pasokan jagung Brasil diharapkan dapat menurunkan harga pakan ternak di Indonesia, yang akan berdampak pada stabilnya harga komoditas pangan lain seperti telur dan ayam.
Sebagai penutup, Menteri Fávaro berharap Indonesia dapat mendukung dan menyukseskan rangkaian kegiatan G20 yang bertepatan dengan Keketuaan Brasil pada Presidensi G20 tahun depan.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Duta Besar Brasil untuk Indonesia dan beberapa jajaran petinggi di Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Brasil.
Sementara Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera, Deputi Bidang Koordinasi
Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan SDA Musdhalifah Machmud, serta Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman.