Lebih lanjut, Mendagri menjelaskan, untuk melakukan gerakan tanam, pemerintah daerah bisa menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Jika hal tersebut dilakukan, dirinya yakin tidak akan ada lagi kenaikan harga pangan seperti cabai rawit yang terjadi beberapa waktu terakhir.
“Gunakan anggaran BTT untuk menggerakkan gerakan tanam cabe. apa susahnya, tidak sampai 3 bulan panen, banyak daerah yang melakukan gerakan itu bagus, di kampung, di dalam gang-gang, masyarakatnya diberikan, tidak ada hujan memakai polybag,” imbuh Mendagri.
Terakhir, Mendagri berpesan agar Pj Gubernur yang baru tidak larut dalam euforia setelah dilantik. Sebab, bagaimanapun jabatan adalah bentuk tanggung jawab dan amanah dari Tuhan. Justru dengan jabatan tersebut seorang penjabat kepala daerah harus mampu memberikan manfaat kepada masyarakatnya.
“Dengan [menjadi] Penjabat [Gubernur] bapak bisa membuat kebijakan yang bisa memberikan manfaat bagi ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan mungkin lebih dari 1 juta orang yang akan berterima kasih kepada bapak. itulah maknanya kita menggunakan itu, jabatan itu untuk kepentingan itu (masyarakat),” tandasnya.
Tak lupa, dalam kesempatan itu, Mendagri mengucapkan terima kasih kepada paulus waterpauw atas dedikasinya selama memimpin Papua Barat. Ia yakin Waterpauw telah memberikan warna baru bagi masyarakat Papua Barat.
“Dengan berakhirnya masa jabatan beliau, saya ucapkan terima kasih banyak karena lebih dari 1 tahun menjabat di sana. Saya yakin pengalaman baru banyak sekali di sana dengan menjadi penjabat kepala daerah,” tandasnya.***