“Pengalaman saya selama di sini membuat proyek, itu yang paling mengesankan. Saya dan kakak-kakak saya membuat robot, pak,” ujar santriwati tersebut.
“Kalau beratnya kegiatan di sini, apa?” tanya Anies.
“Menghafal Al-Quran, pak, tapi pak biasanya nangis-nangis dulu, abis itu, eh wisuda.” Ungkapnya sambil diiringi gelak tawa para hadirin.
Momen tak kalah heboh juga datang dari pengalaman Tia, santriwati yang pernah menjadi ketua OSIS. Tia belajar untuk memimpin dan berlapang dada untuk menerima kritik dari berbagai kalangan. Anies pun memuji dan memahami sulitnya menjadi pemimpin. Anies juga menyampaikan bahwa ada kesamaan, yakni sama-sama pernah menjabat menjadi ketua OSIS.
“Salaman kita, sama-sama pernah jadi ketos (ketua osis),” respons Anies diiringi dengan sorak riuh peserta.
Di akhir acara, Anies berpesan agar masing-masing santri menulis biografinya di masa depan dengan detail untuk 20 tahun kedepannya, dan cheklist sera evaluasi setiap pencapaian yang sudah gapai nantinya. Acara pun ditutup dengan pemberian cinderamata oleh Anies.