Harga Gula Alami Kenaikan, Begini Respon Ketua Dewan Pembina ATRI

IMG 20231109 205931
120x600
a

JAKARTA (otonominews.id) – Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nasional, Abdul Wachid menilai, kenaikan harga gula di Indonesia saat ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor di dalam negeri dan luar negeri.

Menurut Wachid, kenaikan harga gula yang disebabkan oleh faktor dalam negeri itu tidak terlepas dari sejumlah persoalan yang sebenarnya sudah berlangsung lama.

“Kalau faktor di dalam negeri karena produksi gula selalu turun, karena Petani tebu sudah enggan menanam tebu, banyak yang alih tanaman lain yang menjajikan atau sudah alih profesi,” ujar Wachid, Kamis (9/11/2023).

Tak hanya itu, lanjut Mantan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) itu, faktor lainnya yaitu lantaran banyak pabrik gula yang sudah tutup dikarenakan tidak ada bahan tebu yang di giling.

“Selain itu juga tanam tebu sekarang tidak bisa untuk kebutuhan hidup, karena harga gula murah, lagi pula saprodi (sarana produksi) harga pupuk mahal tidak ada pupuknya. Tenaga kerja di desa semakin mahal dan sulit, buruh tani sudah susah,” ungkapnya.

Anggota DPR RI ini juga mengatakan bahwa perubahan iklim (climate change) juga turut mempengaruhi fluktuasi harga gula saat ini.

“Akibat climate change (perubahan musim/iklim) di beberapa negara yang menyebabkan produksi gula di beberapa negara Asia seperti Thailand dan India memilih untuk mengurangi ekspor gulanya.

r
Lihat Juga :  Kemendagri Dorong Pemda Tingkatkan Evaluasi Renstra dan Renja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j