Sekda Kab. Buol buka Gempur Stunting dan Revitalisasi Posyandu

Diawali Screening Anemia dan Senam Bersama

IMG 20231119 043934
120x600
a
0 Shares

BUOL, (otonominews.id) – Upaya pencegahan stunting di Kabupaten Buol terus digelorakan, kali ini dengan melibatkan remaja putri dan kader posyandu. Pj Bupati Buol, Drs. M. Muchlis, MM yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Buol, Drs. Mohammad Suprizal Jusuf, MM membuka secara resmi kegiatan Gempur Stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 18 November 2023 di halaman Kantor Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Buol.

Kegiatan Gempur Stunting ini diawali dengan screening anemia dan senam bersama yang dipimpin oleh 3 perwakilan guru olahraga. Senam bersama ini mencakup senam jantung sehat, senam moko keleg botangan dan penampilan dance anemia dari siswa-siswi pilihan masing-masing sekolah

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Buol, Rizal Naukoko, S.Si.Apt., M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Gempur Stunting merupakan salah satu terobosan Kabupaten Buol. Ada dua terobosan di Kabupaten Buol terkait dengan penurunan stunting, yakni: Gempur stunting dan revitalisasi posyandu.

IMG 20231119 WA0016

Menurut Kadis Kesehatan P2KB Buol, remaja putri memiliki peranan penting dalam upaya pencegahan stunting. Selain itu, kader posyandu memiliki peran yang tak kalah penting dalam upaya peningkatan gizi balita.

Sekda Kabupaten Buol membuka secara resmi kegiatan Gempur Stunting. Dalam sambutan Pj Bupati Buol Drs. M. Muchlis, MM yang dibacakan oleh Sekda, menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka anemia di kalangan remaja putri.

Dikatakan dalam sambutannya, anemia menjadi salah satu dari tiga beban masalah gizi di Indonesia, selain malnutrisi dan obesitas. Data Rikesdas Tahun 2018 menunjukkan angka anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen, dan usia 15-24 tahun mencapai 32 persen.

“Remaja putri yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko melahirkan berat bayi lahir rendah dan stunting,” ujar Drs. M. Muchlis, MM.

Lihat Juga :  Beri Arahan Pemprov Sulbar, Kepala BSKDN: Hasil Kreatif dan Capaian Inovasi Harus Terus Ditingkatkan

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan berbagai intervensi, seperti sarapan bersama dan minum tablet tambah darah di sekolah sekali dalam seminggu, edukasi gizi multi-sektor, dan komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *