SUMBAR (Otonominews.id) – Kota Solok Sumatera Barat (Sumbar) di tengah bencana kekeringan El Nino yang melanda, saat ini masih bisa melanjutkan usaha tani (bercocok tanam) terutama padi, dengan melaksanakan gerakan tanam padi di seluruh lahan sawah yang ada.
Wali Kota Solok, Zul Elfian menuturkan, usaha tani itu dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana produksi seperti saluran irigasi, pengelolaan dan pemakaian pupuk pestisida, serta pemanfaatan teknologi tepat guna, gerakan tanam padi yang telah dilaksanakan sejak Juni 2023 membuahkan hasil sesuai harapan.
Karena itu, meskipun sempat dihantam El Nino, namun Pemerintah Kota Solok masih bisa panen raya padi, di Area Sawah Solok, pada Jumat 17 November 2023 lalu. Panen raya padi digelar di lahan yang telah ditanam di seluruh lahan persawahan.
Dengan usaha tani bercocok tanam yang terus berlanjut, maka sepanjang 2023 ini berdasarkan angka sementara jumlah produksi padi kota Solok adalah 17.893 ton dengan luas panen 2.612 Ha, sehingga produktivitas padi Kota Solok pada tahun 2023 adalah 6,85 ton GKP (gabah kering panen).
Jika dikonversikan produksi padi ini ke beras, maka produksi beras kota Solok (angka sementara perkiraan sampai dengan Desember 2023) adalah 9.841 ton beras.
“Sebagaimana yang kita ketahui bersama, beberapa bulan terakhir, Kota Solok juga terdampak dengan El Nino yang melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia,” kata Wali Kota Solok Zul Elfian di Solok, Senin.
Menurut dia, sebagian wilayah Kota Solok masih didominasi oleh hamparan persawahan terutama di Kecamatan Lubuk Sikarah, khususnya di Kelurahan Tanah Garam dengan luas hamparan mencapai 676 hektare.