SOLOK – Peran pemuda sanagatalah penting. Banyak dari anak desa pergi ke kota untuk memperbaiki taraf kehidupannya, baik dari segi ekonomi, sosial, dan berbagai hal lainnya.
Padahal, peran anak muda yang Fresh Graduate (baru lulus kuliah, red) serta paran pemuda aktif sangatlah dibutuhkan untuk membangun kampung halaman, dan ikut andil di dalamnya.
Dengan pendidikan dan ilmu yang diserap selama kuliah, semestinya para pemuda desa dapat memberi sumbangsih dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan, ketika pulang ke kampung halaman.
“Bung Hatta (Mohamad Hatta, Pahlawan pejuang kemerdekaan/Wakil Presiden Pertama RI, red)) pernah berkata: “Indonesia tidak akan besar karena obor dari Jakarta, tapi Indonesia akan bersinar karena lilin-lilin di desa”.
Pesan ini merupakan pesan mendalam, menjelaskan bahwasanya kesejahteraan Desa juga merupakan kewajiban kita semua, termasuk generasi muda untuk ikut andil dalam membangunnya.
Namun tak bisa dipungkiri ketika selesai dari pendidikan di berbagai perguruan tinggi, banyak generasi muda tak mau atau tak diberikan kesempatan untuk mengambil bagian dalam menghidupkan lilin-lilin di desa tersebut.
Kenapa? (ada banyak alasan) Mungkin karena kebutuhan ekonomi yang tidak mencukupi (gaji), gaya kepemimpinan kampung yang otoriter, tidak diberikannya kesempatan, dikerdilkannya ilmu pengetahuan, dinilai minim ilmu pengetahuan, dinilai belum cukup umur dalam mengambil bagian, tidak berpengalaman, dan berbagai opini dan lainya.
Padahal pemuda memiliki peran krusial dalam membangun kampung halaman. Mereka adalah agen perubahan yang berpotensi besar untuk mendorong kemajuan dalam berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan infrastruktur, pengembangan program pendidikan, peluang kerja, serta kegiatan sosial dapat mengubah wajah kampung halaman menjadi tempat yang lebih berkembang dan berdaya saing.
Keberanian, energi, dan semangat inovasi pemuda menjadi pendorong utama dalam memperkenalkan solusi baru dan mengatasi masalah-masalah yang ada.
Namun, melibatkan dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan belum terealisasikan dengan optimal. Baik segi penganggaran kegiatan, dan hal sebagainya.