“Jadi kesini itu (rapat dewan juri) selesai. Karena kalau untuk intinya itu di Abu Dhabi nanti,” terang Megawati.
Selepas pertemuan dengan Paus Fransiskus, Megawati juga dijadwalkan akan melakukan sesi wawancara dengan Radio Vatikan di Hotel De Russie, pada hari yang sama.
Menurut agenda, pada Minggu (17/12/2023), Megawati bersama komite juri akan melakukan rapat pertama dan kedua pada satu hari penuh.
Di mana, rapat akan dibagi menjadi dua sesi yang akan membahas 5 besar calon pemenang Zayed
Award versi masing-masing juri.
Sebagai informasi, dalam Zayed Award tersebut, Megawati menjadi anggota dewan juri independen dan internasional bersama lima tokoh dunia lainnya.
Mereka adalah Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental, Kardinal Leonardo Sandri, Sekjen Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Rebeca Grynspan Mayufis, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper, mantan direktur jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria, Irina Bokova, dan Sekjen Zayed Award, Mohamed Abdelsalam.
Sebagai perwakilan dari berbagai bidang keahlian, para anggota dewan juri Zayed Award 2024 dipilih karena komitmen mereka terhadap pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan dalam upaya hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award ini digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemenang Zayed Award akan mendapatkan hadiah senilai US$ 1 juta.
Penyerahan Zayed Award akan diselenggarakan pada 4 Februari 2024 yang bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional yang diakui PBB.
Agenda ini juga menandai peringatan penandatanganan dokumen persaudaraan manusia oleh Paus Fransiskus dan Ahmed Al-Tayeb.