“Kami hadirkan komunitas nelayan Luwu Utara karena kita perlu mendengarkan apa yang menjadi keluhan mereka. Tentunya mereka juga sangat siap jadi saksi AMIN tanpa meminta bayaran,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekjend DPP Simpanies, Ifan Pupuh Pratama mengungkapkan bahwa nelayan di Lutra harus menjadi perhatian khusus karena salah satu komuditi yang cukup besar dari daerah ini berasal dari biota laut.
“Lutra adalah wilayah yang kaya akan sumber daya alam, termasuk sektor lautnya yang memberikan cukup besar kontribusi terhadap pendapatan daerah (PAD). Karenanya harus dapat perhatian lebih dari pemerintah,” ungkap Ifan, sapaan karibnya.
Sementara itu salah satu tokoh masayarakat nelayan Lutra Bachtiar Baso (60) yang ikut dalam deklarasi Paman Satamar mengaku akan mengajak masyarakat Desa Munte ikut menjadi saksi AMIN tanpa dibayar.
Bachtiar juga berharap perizinan yang berkaitan dengan administrasi nelayan dapat dimudahkan jika pasangan AMIN menang pada Pilpres mendatang.
“Semoga AMIN bisa menang agar perizinan administrasi nelayan bisa dimudahkan. Secara pribadi saya akan mengajak masyarakat di sini untuk ikut memantau jalannya perhitungan suara di semua TPS yg ada di Desa Munte,” bebernya.
Deklarasi Gerakan Paman Satamar ditandai dengan pembacaan ikrar yang dipimpin oleh Abdul Haris (28), salah satu nelayan di Desa Munte, yang diikuti secara bersama-sama oleh peserta yang hadir.
Untuk diketahui, Simpanies merupakan salah satu simpul relawan AMIN yang bernanung di bawah Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) di bawah nakhoda Muhammad Ramli Rahim yang saat ini adalah Juru Bicara Timnas AMIN.(**)