“16 (ribu rupiah). Biasanya 14 (ribu rupiah),” jawab Bu Tini.
Seusai berinteraksi dengan Atikoh, Bu Tini pun berharap, pemerintah bisa menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok.
“Semoga (harga kebutuhan pokok) bisa turun. Kasian (masyarakat) karena cari uang lagi susah,” ujarnya.
Atikoh terus berkeliling dan berdialog dengan para pedagang lainnya. Permintaan foto dan bersalaman juga dipenuhinya. Sesekali terdengar teriakan para pedagang maupun simpatisan yang hadir untuk menyatakan dukungan Ganjar Pranowo presiden.
Ketika dicegat oleh wartawan yang bertanya, Atikoh mengatakan sangat penting untuk selalu bertanya keadaan masyarakat tentang harga bahan sembako. Sebab jika harganya naik, akan kangsung mempengaruhi oengeluaran masyarakat. Imbasnya, pengeluaran untuk barang kebutuhan sekunder juga ikut turun.
“Sehingga ketika mereka (pelanggan) untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, pedagang-pedagang yang lain terkena imbas. Seperti pedagang di sini palawija, atau buah-buahan. Kemudian (pedagang) pakaian, (karena kenaikan harga) seperti itu juga terpengaruh,” ujar Atikoh.
Dari curahan hati para pedagang, kata Atikoh, ternyata yang diinginkan dari negara adalah kestabilan harga.
“Mereka sih sebetulnya fair yah keinginannya adalah ada kestabilan harga. Marena kalau harganya rendah atau tinggi, itu juga akan mempersulit mereka untuk margin harga jualnya. Sehingga berapa keuntungan yang mereka dapat itu agak sulit untuk diperkirakan,” urai Atikoh.
Lalu bagaimana untuk menjaga kestabilan harga? Atikoh mengatakan jika Ganjar-Mahfud terpilih, maka yang pertama akan diurusi adalah distribusi dan mata rantai supply-demand barang. Menurutnya itu bisa diatur oleh negara.
“Sehingga ketika seperti misalnya kebutuhan-kebutuhan pertanian, ketika panen raya ini memang harus distabilkan agar harganya juga tidak terlalu turun sehingga tetap petani juga terlindungi. Tapi ketika supply-nya turun misalnya (karena) lagi tidak panen dan sebagainya, ini juga yang stok itu bisa dikeluarkan. Agar harga harganya tidak terlalu naik. Jadi memang di sini harus ada supply-demandnya harus bisa diseimbangkan,” beber Atikoh.
Untuk diketahui, kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian Safari Politik yang dilakukan Atikoh ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, dimulai 17 Desember hingga 20 Desember 2023.
Atikoh didampingi Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Jawa Timur Sri Untaru. Tampak juga Ketua DPP PDIP Sri Rahayu dan Wasekjen Sadarestuwati, lalu Wakil Walikota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri.