Gus Iqdam mengatakan, Atikoh yang datang untuk mengaji ini takkan dibiarkan pulang sengan tangan kosong.
“Itu resep. Walaupun jalur kampanye ya harus, ini kan hajatnya beliau ngaji. Ya saya harus bisa bawain beliau oleh-oleh, ya itu, suwuk jalur langit saja. Nanti pas sama bapak (Ganjar) dicolek, ini ijazah dari Gus Iqdam, cukup dua raka’at,” ujarnya.
Setelahnya, Gus Iqdam pun bertanya bagaimana awal mula Atikoh mengenalnya. Atikoh pun mengungkap jika Ia tahu Gus Iqdam setelah seringkali disebut mirip dengan istrinya, Ning Nila.
“Tapi karena penasaran saya lihat di YouTube. Karena untuk ngaji langsung saya kesulitan waktu, jadi sekali waktu saya livestreaming. Itu sangat bermanfaat buat saya,” ucap Atikoh.
Pada kesempatan itu, Atikoh juga menyatakan sangat sepakat dengan Gus Iqdam soal pentingnya setiap insan Islami melakukan tahajud.
Seusai pengajian, Gus Iqdam mengajak Atikoh untuk mampir di kediaman. Tampak Nyai Lam’atul Walidah, ibunda Gus Iqdam mendampingi. Serta Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan istrinya, Novita Hardini.
Mereka berbincang banyak hal, Gus Iqdam menceritakan perjalanan Majelis Taklimnya hingga kini memiliki ribuan jama’ah. Saat berpamitan, Gus Iqdam menitipkan sarung kepada Atikoh untuk diberikan pada Ganjar.