Atikoh mengatakan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah punya program terhadap keluhan dan aspirasi yang didengar mantan wartawati itu selama blusukan.
Semisal, kata dia, Ganjar-Mahfud bakal memaksimalkan peran bimbingan konseling demi mendampingi korban kekerasan seksual di universitas dan sekolah.
“Kalau misalnya yang seperti KDRT itu, ya, atau misalnya pelecehan seksual harapannya ke depan di setiap lembaga pendidikan, apa itu di universitas, kemudian di SMA, (bimbingan konseling) itu juga kayak tempat curhat. Kalau sekarang ada BK, ya? BK, tetapi (sekarang ini, red) lebih menekankan kayak seolah itu punishment, misalnya kalau ada anak-anak yang melanggar aturan masuk ke BK. Kalau ini (versi Ganjar-Mahfud, red) mereka bisa curhat sehingga mental health-nya itu nanti benar-benar terjaga,” katanya.
Atikoh menyebut Ganjar-Mahfud bakal membuat program Satu Puskesmas Satu Desa yang di situ bakal disediakan seorang psikolog mendampingi korban kekerasan seksual.
“Kemudian ada juga program yang satu puskesmas satu desa di situ juga ada nakes ada psikolog. Mereka juga bisa melakukan di situ ya, kemudian untuk pelecehan seksual itu harapannya juga masing-masing di institusi pendidikan mereka bisa melaporkan. Karena kalau selama ini ada kecenderungan mereka takut melapor karena ada victim itu yang menjadi akhirnya justru menjadi seolah-olah dia yang dibully, ada stigma, mungkin dianggap merugikan sekolah, merugikan institusi pendidikan. Ini, kan, tentu perlu dilindungi,” katanya.
Kemudian, kata Atikoh, Ganjar-Mahfud apabila menjadi Presiden dan Wapres RI bakal membuat program 17 juga lapangan kerja yang ramah terhadap kaum disabilitas.
“Kemudian yang terhadap aksesibilitas terhadap lapangan kerja ini, kan, programnya memang membuka lapangan kerja 17 juta, ya, termasuk kemarin juga difabel, akses pendidikan mereka juga,” kata Atikoh.
Selain itu, Atikoh mengaku banyak menerima keluhan rakyat tentang harga kebutuhan pokok yang naik seperti beras, bawang merah dan putih, serta cabai.
“Terutama emak-emak tentang harga kebutuhan pokok yang mereka merasa masyarakat ini berat sekali begitu, karena kalau beras naik, otomatis kebutuhan lain naik. Kemudian bawang merah dan bawang putih, itu juga menjadi bagian di bahan pokok di rumah. Cabai dan sebagainya. Itu keluhan yang pertama,” kata Atikoh.