Atikoh mengatakan secara kualitas dan rasa, bibit kedelai dari lokal lebih enak. Hanya saja, kadar airnya lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi masa ketahanan tahu.
Dari situ, katanya, penting inovasi dan penelitian agar kedelai lokal bisa bersaing dengan produk impor dan diandalkan para pengrajin tahu.
“Kalau soal pemasaran sudah sangat bagus, sesuai dengan keseharian orang jawa biasanya di dapur kurang lengkap kalau belum ada tahu dan tempe,” kata wanita kelahiran Jawa Tengah itu.
Atikoh menyebutkan sejauh ini sudah mendatangi beberapa wilayah di Jawa Timur. Banyak aspirasi yang diterima dari masyarakat.
Termasuk, dari pengrajin tahu di Gresik. Nantinya, persoalan tersebut akan disampaikan langsung ke Ganjar untuk menjadi isu nasional.
“Yang paling urgent terlebih dahulu saya sampaikan Pak Ganjar, sedangkan lainnya, kami rangkum semua selanjutkan saya serahkan juga supaya tahu kondisi masyarakat di tiap wilayah,” pungkasnya.
Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik Mujid Riduan mengaku senang karena aspirasi pengrajin tahu di Kota Pudak tersampaikan langsung kepada calon ibu negara Siti Atikoh.
“Harapannya ke depan, Pak Ganjar – Mahfud menang di Pilpres 2024 sebagai Presiden dan Wakil Presiden, sehingga, persoalan yang sudah ada bisa langsung ditindaklanjuti,” katanya.
Diketahui, kunjungan Atikoh ke Gresik menjadi bagian dari rangkaian Safari Politik ke Jateng-Jawa Timur, dimulai 17 Desember dan akan berakhir pada 20 Desember 2023.