Purworejo, Otonominews.id – Setelah bertemu dengan para pegiat seni budaya di Omah Mbudur, Desa Wanurejo, Magelang, istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti melanjutkan safari politiknya ke Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (28/12) siang.
Atikoh mengunjungi pabrik bulu mata yang berlokasi di Desa Winong Lor, Kabupaten Purworejo. Di pabrik yang telah berdiri sejak 2012 itu, ia menyempatkan untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi para pekerja.
Salah satu pekerja bernama Maratus Solikhah, bertanya kepada Atikoh tentang apa hal pertama yang akan dilakukannya apabila menjadi Ibu Negara mendampingi Ganjar Pranowo.
Menjawab pertanyaan tersebut, Atikoh berkomitmen akan memperhatikan kelompok rentan, marjinal, dan masyarakat adat jika Ganjar diberikan mandat oleh rakyat menjadi Presiden RI.
“Jadi Insyaallah kalau diberi amanah oleh masyarakat Indonesia dan saya mendampingi Mas Ganjar untuk menjadi Ibu Negara itu tentu program yang saya concern seperti sekarang ini. Concern saya adalah kepada kelompok rentan dan warga marginal,” kata Atikoh.
“Kelompok rentan itu apa? Yang pertama anak-anak. Yang kedua perempuan. yang ketiga warga yang usianya lanjut, nenek kita, kakek kita kemudian kelompok difabel, kemudian kelompok minoritas tentu saja masyarakat adat,” imbuhnya.
Atikoh berjanji akan memperjuangkan kelompok masyarakat rentan tersebut agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Ia memastikan pemberdayaan terhadap kelompok rentan bakal dimaksimalkan supaya mereka bisa maju bersama-sama menata kehidupan lebih baik.
“Saya akan berdiri bersama mereka, berjuang bersama mereka, agar kita bisa sama-sama saling memberdayakan, agar kita bisa maju bareng-bareng,” ujarnya.
Janji-janji tersebut, lanjut Atikoh, akan diimplementasikan melalui program-program pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Adapun program yang pro terhadap kelompok rentan seperti perempuan yakni pemberian akses pendidikan yang layak.
“Programnya itu pasti banyak sekali terkait dengan perempuan salah satunya adalah bagaimana perempuan bisa mengakses pendidikan,” tutur Atikoh.