“Hingga Jum’at, petugas masih berjibaku membersihkan material longsor. Semoga sore atau malam nanti sudah bisa dilalui. Kepada pengguna jalan yang melintas di jalan Sumbar-Riau, baik yang hendak menuju Riau dan ke Sumbar Pekanbaru dihimbau untuk berhati-hati dalam berkendara serta menjaga kesehatan,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan laporan Wali Nagari, Safaruddin menyampaikan akan bermohon kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat agar pengawasan pelaksanaan tambang galian C di Kecamatan Pangkalan Koto Baru lebih diperketat.
“Berdasar laporan Wali Nagari, ada sejumlah oknum pengusaha tambang nakal yang membiarkan hasil penambangan tidak dilaksanakan reboisasi kembali, sehingga kami berharap pemprov dan pusat mempertimbangkan laporan Wali Nagari tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar Tabrani mengatakan pihaknya tengah berupaya melaksanan perbaikan jalan dengan melibatkan belasan alat berat.
“Titik perbaikan terparah ada di bawah kawasan Bandrek House, yang mengalami jalan terban. Cuaca hujan masih jadi kendala utama dalam pembersihan material longsor. Hingga Jum’at tercatat 50 titik longsor sepanjang jalan Hulu Air hingga Pangkalan,” jelasnya.
Tabrani berharap pengerjaan cepat rampung diselesaikan dan dapat segera dilalui oleh para pengendara dari Riau menuju Sumbar maupun sebaliknya. (Delfitra/Yuzarmin).