“Contohnya bisa nggak lampu polisi yang biru itu diganti ijo gitu lho Pak, bukan karena PKB, karena ke mata sakit banget, Pak,” sambungnya. Sujiwo Tejo mengkritisi warna lampu mobil patroli polisi di jalan yang menurutnya terlalu menyilaukan mata pengendara. Dia berharap ada evaluasi.
Sujiwo Tedjo juga menagih janji Jenderal Sigit. Menurutnya waktu pertama dilantik, Sigit berjanji akan mengurangi kendaraan sipil yang menggunakan lampu rotator, strobo hingga sirene.
“Bisa nggak itu dikurangi Pak? Karena itu janji Pak Listyo. Itu bukan apa-apa pak. Itu mengurangi kenikmatan kita sebagai rakyat,” katanya.
Meski mendapat kritik tajam dari Sujiwo Tejo, Jenderal Sigit tampak tersenyum dan mengangguk tanda dirinya menerima kritik dan masukan yang disampaikan budayawan tersebut.
Di akhir penyampaiannya, Sujiwo Tejo menyampaikan pujian untuk Jenderal Sigit. Dia memuji pendekatan tegas dan humanis yang diterapkan Polri dalam menangani berbagai persoalan di masyarakat.
“Pendekatan humanis saya salut, mari kita tepuk tangan untuk Polri sekali lagi,” katanya.
“Thank you Pak Listyo Sigit,” sambung Sujiwo Tejo seraya kemudian menyalami Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit sejak awal menjabat Kapolri membuka ruang pengaduan seluas-luasnya kepada masyarakat. Saluran pengaduan itu dibuka demi mewujudkan Polri yang tidak antikritik.
Dia mengatakan Polri seharusnya merespons cepat aduan dari masyarakat. Polri, menurut dia, harus memperbaiki segala aduan yang dikeluhkan masyarakat.
“Ini semua kita lakukan sebagai bentuk bahwa wujud Polri merespons cepat, tidak antikritik, dan melakukan perbaikan terhadap berbagai macam aduan maupun masukan dan aspirasi dari masyarakat,” katanya.