“Aplikasi kentongan adalah media pengelolahan data relawan AMIN yang disiapkan untuk memantapkan koordinasi di semua level wilayah hingga tingkat TPS,” jelas Supryani.
Titik kedua deklarasi Gernas Paman Satamar berlangsung di Warkop Daeng Annas Baddoka, Sudiang yang diprakarsai oleh Relawan Solid Nasional Anies Baswedan (Resonansi).
Dihadiri puluhan relawan, deklarasi berlangsung meriah. Nampak hadir Ketua DPP Resonansi H. Muhammad Amin, Ketua DPC Resonansi Sudiang Muhammad Nauna, serta sejumlah Koordinator Kelurahan setempat.
Deklarasi diawali dengan diskusi ringan seputar nasib bangsa saat ini. Dari situ terungkap bahwa semua menghendaki perubahan.
“Kami semua setuju agar pemimpin yang terpilih di Pilpres nanti tidak lagi punya utang seperti yang terjadi saat ini. Dan itu hanya ada pada pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar,” tukas H. Amin, sapaan akrab Ketua DPP Resonansi.
Sementara itu Koordinator Wilayah KoReAn Sulawesi Selatan Asri Tadda secara terpisah mengungkapkan bahwa Gernas Paman Satamar akan terus dideklarasikan hingga jelang Pilpres.
“Iya, kami akan dorong pada relawan untuk mendeklarasikan gerakan moral ini sampai mendekati Pilpres nanti. Setidaknya, AMIN tak perlu terlalu khawatir soal dana besar yang harus disediakan untuk membayar saksi TPS,” ujar Asri.
Para relawan AMIN, kata Asri, sejauh ini dikenal bergerak secara tulus dan tanpa pamrih karena menginginkan terjadinya perubahan bangsa.
“Menjadi saksi TPS tanpa bayaran, adalah salah satu bentuk kontribusi relawan mengusung perubahan, membantu AMIN memenangkan Pilpres tahun 2024 nanti,” pungkas Waketum KoReAn itu.
Untuk diketahui, Mulanies dan Resonansi adalah simpul relawan di bawah payung Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) yang diketuai oleh Muhammad Ramli Rahim (MRR) yang saat ini juga adalah Jubir Timnas AMIN.