“Dengan blusukan dan tinggal di rumah rakyat, Pak Ganjar mampu mengangkat konsepsi yang membumi, bahwa pertahanan dan keamanan akan semakin kuat apabila kesejahteraan Wong Cilik diprioritaslan, keadilan hukum dikedepankan, dan rakyat dibangun semangatnya guna membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” paparnya.
Atas dasar hal tersebut, Hasto menilai Ganjar akan memadukan diplomasi pertahanan dengan diplomasi budaya, olah raga, ekonomi, perdagangan dan diplomasi bagi percepatan pengusaan teknologi yang di-drive kepentingan nasional Indonesia.
Hasto menegaskan bahwa praksis kebijakan pertahanan Pak Ganjar dan Pak Prabowo sangat berbeda.
“Pak Ganjar lebih mendorong kemampuan kaum muda Indonesia, para teknokrat dan lembaga riset di dalam membangun industri pertahanan masa depan; sementara Pak Prabowo lebih mengedepankan peningkatan hutang luar negeri untuk beli Alutsista,” tuntas Hasto.