Di era Bung Karno, kata Hasto, saat itu alutsista Indonesia merupakan kekuatan angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.
“Ini yang pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris,” pungkas Hasto.
Pada bagian lain, saat media bertanya mengenai pembelian alutsista bekas, ada kesan Prabowo melempar kesalahan ke DPR, bahkan mengaitkannya dengan partai yang ada di Komisi I DPR, Hasto menjawab berdasarkan pengecekan Komisi I DPR dan presiden terkejut.
“Sebenarnya kalau kami melakukan pengecekan, Komisi I DPR bahkan bapak presiden sendiri terkejut ketika pak Prabowo secara sepihak memutuskan untuk membeli pesawat tempur bekas dari Qatar.”
“Sementara pesawat tersebut pernah ditolak oleh menhan sebelumnya Prof Yuwono Sudarsono.
Ini menunjukkan penyalahgunaan kewenangan. Tanpa melalui perencanaan yang baik,” ujar Hasto.