Menurutnya, program ini penting diwujudkan agar warga desa tidak perlu pergi ke kota untuk mengakses fasilitas kesehatan berkualitas.
“Daerah-daerah yang ternyata di desanya belum ada fasilitas kesehatan, sehingga kalau ada penduduknya sakit harus ke kota. Ketika terutama ketika ada ibu mau melahirkan. Sudah tempatnya jauh, tidak punya alat transportasi, ini tentu membuat risiko dari melahirkan itu ada risiko nyawa baik nyawa si ibu maupun nyawa si anak. Ini adalah salah satu upaya yang diberikan oleh program dari Ganjar-Mahfud,” ujarnya.
Atikoh kemudian dalam pidato menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud untuk menurunkan angka kemiskinan melalui pendidikan.
Dia menyebut paslon yang didukung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu ingin anak dari kalangan miskin bisa mudah mengakses pendidikan tinggi dengan harapan bisa membantu perekonomian keluarga.
“Ganjar-Mahfud sangat konsentrasi di sisi pendidikan. Ini banyak juga terkait dengan pengalaman pribadi, pengalaman pribadi Mas Ganjar, pengalaman pribadi saya bagaimana kita harus berjuang luar biasa agar tetap bisa memiliki pendidikan tinggi, sementara orang tua kita bukan orang tua yang berlebih, bukan orang tua yang mampu,” kata Atikoh.
Setelah menyosialisasikan program, Atikoh melanjutkan kegiatannya dengan membuka Pasar Murah yang menjual telur dan minyak goreng bagi warga sekitar.
Warga tampak antusias menghadiri Pasar Murah sehingga mereka bisa membeli kebutuhan pokok secara terjangkau.