“Apabila kita hanya mengandalkan ilmu, tetapi adabnya kurang, ini tentu kemaslahatan untuk umat akan kurang bermanfaat,” kata cucu pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran KH Hasyim A Karim itu.
Atikoh melanjutkan santri juga bisa belajar dengan tekun selama di ponpes, karena lembaga pendidikan keagamaan sekarang sudah banyak yang representatif.
“Jadi harapannya seperti itu, mereka bisa belajar dengan baik, karena kalau pendidikan santri itu, kan, yang pertama pendidikan agama, kemudian pendidikan karakter, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengabdian masyarakat,” kata dia.
“Jadi, memang sangat lengkap kalau pendidikan di pesantren itu. Tentu menjadi bekal luar biasa mereka ketika sudah mandiri untuk terjun ke masyarakat. Karena dengan benturan apapun kalau akhlaknya sudah kokoh, kuat, tentu mereka akan punya benteng yang luar biasa,” kata Atikoh.