Di sisi lain, dosen Universitas Pertahanan RI ini juga meminta kader PDIP di Yogyakarta tidak takut dengan tekanan dan penindasan. Hasto mengutip pernyataan Proklamator RI Bung Karno, jangankan sebuah bangsa, cacing pun diinjak-injak akan melakukan perlawanan.
“Nah, kita saat ini arah pemilu sudah bergeser, pemilu sudah diwarnai dengan intimidasi ada kepala desa, ada ketua RT, kepala daerah, anggota legislatif, wartawan bahkan tim dari Najwa Shihab pun diintimidasi melalui medsos. Butet (Kertaredjasa) seorang budayawan,” kata Hasto.
Hasto menyampaikan PDIP idak ingin ada kerusuhan dalam Pemilu 2024 nanti. Di sisi lain, PDIP juga menyiapkan Satgas Khusus untuk melakukan mobilisasi mengawal pemilu agar berjalan jujur dan adil. Hasto menyatakan semangat PDIP mengusung tema HUT ke-51 yaitu Satyam Eva Jayate bukan isapan jempol belaka.
“Itu sebenarnya suatu ungkapan politik yang sangat fundamental karena Pak Harto saja jatuh, dengan 32 tahun kekuasaan, dananya luar biasa, dukungan ABRI sangat luar biasa, bahkan dilakukan penculikan untuk membungkam suara-suara kritis tetapi ternyata kekuasaan itu tidak langgeng. Maka kami mengimbau agar suara moral yang makin kuat terdengar untuk pemilu ini betul-betul jurdil, demokratis, tidak ada politisasi bansos,” kata Hasto.
Hasto menyampaikan sudah ada kader PDIP yang mengalami kekerasan fisik seperti di Boyolali, dan ada juga yang sampai meninggal.