JAKARTA, (otonominews.id) – Politisi PKS Mulyanto mengkritik janji kampanye Capres Prabowo Subianto untuk memotong dana subsidi BBM dan gas LPG 3 kilogram.
Rencana itu, jelas Mulyanto, dilakukan untuk menjaga stabilitas APBN yang sebagian besar dana tersedot untuk bayar utang dan bunga utang.
Menurut Mulyanto gagasan ini berbahaya karena dapat berpengaruh pada daya beli masyarakat kecil pada barang kebutuhan hidup sehari-hari.
“Dengan harga yang disubsidi sekarang saja banyak masyarakat yang merasa berat, apalagi nanti bila ide pemotongan anggaran subsidi benar-benar dilaksanakan,” kata Mulyanto kepada para wartawan, Sabtu (13/1).
“Jangan rakyat kecil yang dikorbankan untuk sekedar efisiensi APBN. Karena masih banyak alternatif lain yang dapat diambil sebelum memutuskan memotong anggaran subsidi bagi rakyat,” lanjut Anggota Komisi VII DPR RI ini.
Mulyanto menegaskan dalam kondisi seperti sekarang pemerintah justru harusnya menata ulang mekanisme dan distribusi gas melon 3 kilogram dan BBM bersubsidi secara tepat sasaran melalui pendataan, digitalisasi dan pengawasan.