Dengan cara itu, tegas Mulyanto, maka subsidi bagi rakyat akan lebih tepat sasaran.
“Penyimpangan BBM bersubsidi ke perkebunan besar dan industri jangan dibiarkan, apalagi ditengarai banyak dibeking aparat,” ujar Anggota Baleg DPR RI ini.
Selain itu, imbau Mulyanto, pemerintah harus mengupayakan substitusi LPG 3 kilogram bersubsidi melalui program jargas rumah tangga; kompor listrik; termasuk DME (dimethyl eter).
Legislator asal Dapil Banten 3 ini meyakini, bila kebijakan ini ditingkatkan dan dipercepat maka anggaran subsidi energi bisa turun.
“Yang ada sekarang malah anggarannya dipotong. Ini kan aneh, target 4 juta sambungan RT malah diturunkan hanya jadi 2 juta SR dan anggaran APBN untuk merealisasikannya dipotong terus. Ini soal konsistensi dalam menjalankan program prioritas,” tandas Mulyanto.