Yogyakarta, Otonominews.id – Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa solidaritas parpol pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar Prabowo-Mahfud MD semakin kokoh, ketika menghadapi cara-cara politik pecah belah yang menghalalkan segala cara hingga mengabaikan etika moral.
Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan awak media, tentang manuver Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) Rosan Roeslani yang mengumumkan adanya kader PPP mendukung Prabowo-Gibran.
“Bayangkan seorang Rosan (Rosan Roeslani) yang seharusnya punya integritas moral dan etika, mengumumkan adanya kader PPP yang mendukung pak Prabowo. Di mana etikanya?” kata Hasto menjawab awak media usai acara Konsolidasi Organisasi Internal Partai Terkait Pemenangan Pileg dan Pilpres wilayah D.I Yogyakarta, di Kantor DPD PDIP, Yogyakarta, Sabtu (13/1/2024).
Hasto pun heran, pelanggaran etika moral dengan politik belah bambu itu malah disambut dengan sorak sorai bak pahlawan. Berbeda dengan sikap PDIP dan parpol pendukung Ganjar-Mahfud yang menghormati sikap setiap parpol dengan berpihak pada etika moral dan nilai-nilai keagamaan.
“Ketika kami menerima orang-orang yang mendukung pak Prabowo lalu mendukung Ganjar-Mahfud. Tapi kami enggak pernah mengadakan suatu seremoni khusus. Jadi cara-cara yang sepertinya PPP pecah itu sangat tidak etis”, lanjut Hasto.
Lebih miris lagi, Hasto menilai sikap politik yang diperagakan oleh Rosan sekali Ketua TKN Prabowo-Gibran itu berbasis iming-iming kekuasaan dan politik uang yang dapat mencederai demokrasi.
“Apalagi kita tahu bahwa perpindahan kader-kader tersebut karena iming iming kekuasaan, iming-iming dana. Sehingga ketika itu sampai diumumkan, itu pelanggaran etika yang sangat besar,” jelasnya.